RH MUTIARA IMAN
Kamis, 13 September 2012
Pw. St. Yohanes Krisostomus, UskPujG
(Penulis: Rm. Aloys Budi Purnomo, Pr.)
Mutiara Iman:
"Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu"
[Lukas 6:27]
BACAAN PERTAMA - 1 Korintus 8:1b-7,11-13; 1.b. Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan,"
maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.
3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah," baik di sorga, maupun di bumi — dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian —
6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu.
12 Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.
13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 139:1-3,13-14ab,23-24;
BACAAN INJIL - Lukas 6:27-38;
27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu?
Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.
Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
MEDITATIO:
Bacaan hari ini entah sudah berapa kali kita dengar. Bahkan dari mulut kita pun keluar kalimat yang sama apabila kita diminta untuk menghibur atau mendampingi saudara-saudari kita yang disakiti. Tetapi begitu kasus yang sama menimpa diri kita apa reaksi kita? Mungkin kita berujar: "ah itu hanya teori, hanya Yesus yang mampu melakukan tetapi kita bukan Yesus jadi wajar saja toh kalau tidak mampu". Yesus memang tidak tanggung-tanggung, cara mengasihi yang diajarkan Yesus terasa tidak masuk akal, tetapi itulah kebenaran yang hendak diwartakan olehNya. Tidak hanya sekadar mengasihi tetapi bahkan berbuat baik kepada orang yang membenci diri kita, memberikan pipi kita yang sebelah lagi untuk disakiti, bahkan menyerahkan kepunyaan kita yang lebih besar lagi daripada yang diminta musuh kita. Luar biasa!
Sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung lagi, itulah yang diinginkan Yesus dari kita untuk saling mengasihi dan murah hati.
CONTEMPLATIO:
Pejamkan mata, heningkan hati, beningkan jiwa; bersimpuhlah dalam hening, tataplah mata Yesus dan biarlah Dia menelanjangimu dari segala kebencian, kekikiran, dan kejahatanmu. Biarkan DIA mencuci dirimu bersih-bersih dan biarkan kasihNya menggantikan seluruh kebencian dan kejahatanmu. Ajaran Yesus agar kita mengasihi musuh-musuh kita bukanlah hal yang mustahil kalau kita menyerahkan diri dalam tanganNya untuk diubah menjadi suci dan penuh cinta.
ORATIO:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki aku berbuat kasih termasuk mengasihi musuhku, orang-orang yang menyakiti, menyulitkan bahkan menipuku. Aku tidak akan mampu seandainya hanya mengandalkan diri sendiri. Karena itu aku mohon kekuatanMu agar kasih itu nyata dalam hidupku sebab Engkaulah satu-satunya sumber kemurnian hati, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
MISSIO:
Hari ini aku akan mencoba membuka hatiku bagi orang-orang yang kuanggap sebagai musuh.
Tuhan memberkati!