RH MUTIARA IMAN Sabtu, 31 Agustus 2013

RH MUTIARA IMAN
Sabtu, 31 Agustus 2013
(ypn)

Mutiara Iman:
"Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."
[Matius 25:23]

Bacaan Pertama - 1 Tesalonika 4:9-11;
9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
10 Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,

Mazmur Tanggapan - Mazmur 98:1,7-9;

Bacaan Injil - Matius 25:14-30;
14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata:
Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam
tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Meditatio:
Luas biasa hebat dan bijaksana Tuhan itu. Harta kekayaan tak terbatas yang dimilikiNya dipercayakan secara cuma-cuma kepada manusia sesuai kemampuan yang ada pada manusia. Bukan sama rata sama rasa. Namun tanggapan manusia berbeda-beda. Ada yang dengan penuh syukur dan sukacita mengembangkan segala bakat, kemampuan yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Mencari setiap peluang dan cara untuk mengembangkan hidupnya supaya bertumbuh dan berbuah untuk kemuliaan Tuhan dan kebahagiaaan sesama dan dengan demikian kepuasan dan kebahagiaan hidupnya sendiri. Itulah yang dikerjakan hamba yang pertama dan kedua dalam perumpamaan Yesus.

Ada pula manusia yang menerima anugerah Tuhan seperti kehidupan, kesehatan, bakat, bahkan iman, bukannya dengan rasa syukur melainkan dengan perasaan was-was, terbebani dan perasaan negatif lainnya. Takut berusaha, takut bereksplorasi, karena tidak berani menanggung resiko kegagalan. Dia tetap kerdil, tak berkembang, tak berbuah apa-apa. Bahkan dalam perumpamaan Yesus, orang seperti itu dianggap "jahat dan malas" [Matius 25:26]. Mengapa?

Dia tidak percaya akan kuasa Allah yang mempercayakan sebagian harta milikNya untuk dikembangkan. Dia menyia-nyiakan peluang. Dia tidak berani hidup dengan resiko. Padahal hidup selalu terdiri dari pilihan dan pilihan dengan resiko yang melekat padanya.

Contemplatio:
Masuklah ke dalam keheningan. Saksikan betapa banyak harta kekayaan Allah yang dipercayakanNya kepadamu. Bersyukurlah. Nikmatilah undanganNya yang
lembut: "Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuhanmu."

Oratio:
Bapa, beri aku keberanian agar tidak takut untuk mengembangkan bakat yang Kau anugerahkan demi kemuliaanMu dan untuk menjadi berkat bagi sesamaku.
Amin.

Missio:
Aku akan selalu berusaha menyadari banyaknya anugerah Tuhan yang dipercayakan kepadaku dan mensyukurinya.
Tuhan Yesus memberkati!