RH MUTIARA IMAN Sabtu, 9 Maret 2013

RH MUTIARA IMAN
Sabtu, 9 Maret 2013
(ypn)

Mutiara Iman:
"...Barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
[Lukas 18:14c]

BACAAN PERTAMA - Hosea 6:1-6;
1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 51:3-4,18-21ab;

BACAAN INJIL - Lukas 18:9-14;
9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

MEDITATIO:
Dalam suatu kampanye pemilukada, para calon selalu memperlihatkan diri dan kemampuannya, dengan segala kesuksesannya. Ada yang membuat pantun demikian.
"Ada ketupat dibagi empat, pilihlah no.4, pastilah tepat." Tentu banyak ungkapan lain yang nadanya sama. Mereka menyombongkan diri sampai kadang-kadang merendahkan dan meremehkan calon yang lain.

Kalau itu sebuah kampanye, mungkin memang dimaksudkan untuk menarik massa agar memilih mereka. Namun kalau dalam kehidupan sehari-hari, sikap dan padangan dijalani seperti itu tentu tidaklah tepat. Kesombongan tidak akan membawa kepada kemenangan namun malah membuat orang tidak simpatik. Orang tidak senang, mungkin malah sampai ada yang membenci dan menjauh. Salah satu kesombongan yang sering kita jumpai adalah sikap untuk mudah menyalahkan orang lain ketika terjadi kegagalan, dan menunjuk dirinya ketika ada keberhasilan.

Dengan sabda hari ini, Yesus ingin mengajarkan kepada kita sebuah sikap yang lebih pantas dan terpuji sebagai seorang beriman, yaitu sikap rendah hati.
Orang yang demikian itu, dilihat oleh Yesus justru sebagai orang yang besar dan berkenan bagi Allah. Tentu banyak orang juga akan menilai yang sama.
Mereka akan lebih simpatik dan menghargainya.

CONTEMPLATIO:
Ambillah waktu sejenak. Buatlah hati hening. Masuklah dalam kesadaran diri untuk melihat apa yang ada di dalam hati kita. Hadirkan dalam keheninganmu segala sikapmu yang menunjukkan kesombongan... Mohonlah kerendahan hati pada Yesus.

ORATIO:
Tuhan Yesus yang mahabaik, ajarlah kami untuk hidup dan bertindak seperti Yesus PuteraMu, yang telah menjadi kecil di tengah manusia. Kami ingin menjadi rendah hati di tengah banyak orang. Amin.

MISSIO:
Aku akan belajar rendah hati, dengan banyak menghargai orang lain.

Tuhan memberkati!