RH MUTIARA IMAN
Sabtu, 20 April 2013
(ypn)
Mutiara Iman:
"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."
[Yoh 6:68]
BACAAN PERTAMA - Kisah Para Rasul 9:31-42;
31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.
35 Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.
36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.
38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami."
39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka.
Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.
40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa.
Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.
42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 116:12-17;
BACAAN INJIL - Yohanes 6:60-69;
60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang
berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
MEDITATIO:
Yesus menampakkan diri sebagai Roti Hidup. Sebuah pernyataan yang bagi banyak orang tidak mudahditerima. Memang yesus selalu mengambil bentuk sederhana dibutuhkan iman yang mendalam untuk dapat menerima kehadiran Yesus dalam rupa roti itu. Yesus ingin menjadikan DiriNya dapat diterima oleh semua orang secara sederhana. Roti menjadi makanan harian semua orang, dari yang miskin sampai yang kaya. Tentu saja Yesus tidak hanya menempatakan DiriNya sebagai roti biasa melainkan Roti Hidup. Dengan menerima Yesus, seperti makan roti, maka setiap orang akan memperoleh kehidupan yang kekal.
Para murid ditantang oleh Yesus juga ketika banyak orang meninggalkan Dia karena pernyataanNya akan Roti Hidup itu. Namun mereka menjawab bahwa hanya Yesus tempat mereka mendapat hidup kekal.
Yesus tidak mengajarkan hal yang sementara dan duniawi melainkan yang abadi dan surgawi. Oleh sebab itulah IA sendiri memberikan DiriNya untuk mendapatkan hidup abadi itu. Yesus tidak menuntut banyak, IA hanya ingin manusia menerimaNya dan menyambutNya yang hadir sebagai Roti Hidup. Yesus menjadi makanan yang menyelamatkan. Makanan itu telah tersedia dan tinggal diterima dan disantap. Memang dalam dunia kita sekarang ada banyak tawaran yang lebih menarik dan tampaknya menjanjikan. Namun yang dijanjikan adalah kemakmuran duniawi yang bersifat sementara. Walaupun sementara tetaplah menarik sehingga banyak orang mengikutinya dan akhirnya tersesat.
CONTEMPLATIO:
Baiklah sekarang Anda menyadari bahwa dengan menerima Sakramen Mahakudus, Anda sedang mempersiapkan hidup abadi. Pandanglah Yesus di dalam Sakramen Mahakudus dan persatukan diri Anda denganNya.
ORATIO:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu membuka hati bagi tawaran kasihMu itu, Tuhan, karena Engkaulah kehidupanku. Amin.
MISSIO:
Aku ingin setia dan menyediakan waktu untuk selalu merayakan Ekaristi dan menerima Tubuh Kristus, Sang Roti Hidup.
Tuhan Yesus memberkati!