RH MUTIARA IMAN
Pw. St. Vinsensius de Paul, Im
Kamis, 27 September 2012
(Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ)
Mutiara Iman:
"Siapakah gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?"
[Lukas 9:9]
BACAAN PERTAMA - Pengkhotbah 1:2-11;
2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
4 Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.
7 Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
8 Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.
9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
10 Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
11 Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 90:3-6,12-14,17;
BACAAN INJIL - Lukas 9:7-9;
7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.
9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.
MEDITATIO:
Tampilnya Yesus di tengah orang banyak dengan pengajaran dan aksiNya menimbulkan kegelisahan dalam diri orang lain yang merasa terancam. Yesus tidak mempunyai tujuan jahat, IA datang untuk manusia yang perlu diselamatkan. Tindakan Yesus yang menarik itulah yang mendatangkan reaksi negatif dari orang yang terusik dan terganggu hidupnya. Namun demikian Yesus tidak terpengaruh akan hal-hal itu walaupun sudah ada ancaman kepadaNya.
Dalam hal ini Yesus tetap menjalankan tugas perutusanNya bagi keselamatan manusia. Hanya orang yang mementingkan dirinya sendirilah yang akan merasa tidak tenang ketika Yesus datang. Diperlukan kesadaran dan keterbukaan hati yang membawa seseorang sampai pada sikap tobat dan berani memperbaiki hidup.
Tindakan Yesus dapat dilihat sebagai wujud dari kasihNya yang telah diwartakanNya di tengah orang banyak. Sikap yang diperlukan adalah sikap sadar diri akan situasi diri yang memang membutuhkan bantuan untuk diselamatkan. Banyak orang datang untuk menerima anugerah istimewa itu, yakni ingin berbenah diri. Hanya orang demikianlah yang merasa aman dan mengalami perubahan hidup sehingga menjadi ceria dan bahagia. Bagi orang yang merasa diri sudah mampu dan ingin jalan sendiri, ia akan merasa kesepian di kemudian hari.
Marilah kita menyambut kasih yang mengalir dari Yesus dan yang berkenan datang untuk memberi kehidupan dan keselamatan kekal. Marilah kita membiarkan Roh Allah bekerja di dalam diri kita dan membantu kita melakukan yang dikehendaki Tuhan bagi keselamatan kita.
CONTEMPLATIO:
Masuklah ke alam keheningan dan ambillah sikap doa. Sadarilah kehadiran Tuhan di hadapan anda. Sadari pula bahwa anda telah menerima banyak kasihNya sampai saat ini. Maka sekarang bersyukurlah kepada Tuhan dengan penuh sukacita dan biarkan diri anda terus berada dekat dengan-Nya.
ORATIO:
Tuhan Yesus, biarlah aku selalu ada dekatMu dan jadikanlah hatiku seperti hatiMu yang selalu mencintai. Amin.
MISSIO:
Mulai sekarang aku hanya ingin berbangga karena kasih Tuhan.
Tuhan memberkati!