RH MUTIARA IMAN
Pw. St. Leo Agung, PausPujG
Sabtu, 10 November 2012
(Rm. Petrus Noegroho Agoeng, Pr.)
Mutiara Iman:
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar"
[Lukas 16:10]
BACAAN PERTAMA - Filipi 4:10-19;
10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.
15 Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu.
16 Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 112:1-2,5-6,8a,9;
BACAAN INJIL - Lukas 16:9-15;
9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
MEDITATIO:
Suatu kali saya bertemu dengan seorang pengusaha. Kebetulan saat ini perusahaannya bertumbuh dengan baik. Ketika saya tanyakan, bagaimana awalnya dia terjun dalam dunia usahanya ini dan cara mengembangkannya. Menurut ceritanya, dia mengawali usahanya karena didesak oleh kebutuhan menyediakan susu untuk anak-anaknya. Sebagai langkah awal dia membuat suatu produk yang mudah namun dibutuhkan banyak orang. Dia menekuni yang sederhana itu dan sekarang ini dia pun mampu membuat hal-hal yang sangat rumit dan bermutu dengan kuantitas yang sangat besar.
Yesus bersabda,"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar." Kadang kita meremehkan perkara-perkara kecil, entah karena bila melakukan hal tersebut gengsi kita tidak terangkat, entah karena kita terobsesi pada hal-hal besar atau pun alasan-alasan yang lain.
Namun mengerjakan perkara-perkara kecil dengan setia akan melatih kita agar teliti, cermat dan berdaya tahan. Pelatihan ini akan membentuk karakter kita. Dan bila hal itu kita lewati, kita akan bisa melakukan yang lebih besar, lebih besar dan lebih besar lagi. Bila ingin mengerjakan yang besar dengan baik, lewatilah dahulu hal-hal kecil dengan sempurna.
CONTEMPLATIO:
Bayangkan Yesus berdiri di hadapanmu dan bertanya,"Apa yang telah kaulakukan dengan talenta yang Kuberikan padamu? Apakah kamu mengembangkan atau malah menyembunyikannya?" Apa jawabanmu pada Yesus? Rasakan suasana hatimu...bersyukurlah selalu...
ORATIO:
Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat dan talenta yang Kau berikan kepadaku.
Semoga aku makin bisa mengembangkannya dengan tekun dan setia. Amin.
MISSIO:
Aku akan mempercayai bahwa Tuhan telah memberi bekal talenta pada diriku untuk hidup sehingga aku akan lebih percaya diri dan mengembangkannya dengan tekun dan setia.
Tuhan memberkati!