RH MUTIARA IMAN
Sabtu, 5 Januari 2013
Mutiara Iman:
"Guru, Engkaulah Putra Allah! Engkaulah Raja Israel!"
[Yohanes 1:49]
BACAAN PERTAMA - 1 Yohanes 3:11-21;
11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia.
Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, 20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
MT - Mazmur 100:1-5;
BACAAN INJIL - Yohanes 1:43-51;
43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus
kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
MEDITATIO:
Injil hari ini mengisahkan bagaiman Filipus memperkenalkan Yesus dari Nazareth kepada Natanael. Tanggapan Natanael memanglah sangat meremehkan.
"Dapatkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?" Demikian tanggapan Natanael. Namun ketika Yesus kemudian mengetahui benar siapa Natanael, dari mana ia berasal dan apa saja yang ia lakukan sebelum bertemu dengannya, Natanael menjadi percaya dengan sungguh bahwa Yesus adalah Putra Allah. Dari kepercayaan inilah Yesus menyabdakan bahwa pada saatnya ia akan dimampukan untuk melihat kemuliaan yang lebih tinggi yaitu melihat surga terbuka dan malaikat Allah naik turun ke atas Putra Manusia.
Injil hari ini mengajarkan kepada kita para pengikut Yesus setidaknya dua hal; Pertama, kita tidak boleh memandang rendah siapapun. Kita melihat pribadi manusia bukan dari asalnya, atau status di dalam masyarakat. Setiap pribadi manusia mempunyai kekuatan dan kelebihan sendiri, dan seringkali dari yang tampak biasa dan sederhana, dalam diri mereka mempunyai kelebihan dan kekuatan. Kehebatan banyak muncul dari orang-orang yang nampak sederhana.
Kedua, dari Tuhan kita dituntut untuk berani percaya dan mengakui kekuasaan dan kemuliaan Allah. Kepercayaan kepada Allah akan memungkinkan kita diberi anugerah-anugerah yang besar di luar dugaan kita. Allah akan mencurahkan karunia-karunia kepada orang yang percaya kepadaNya.
CONTEMPLATIO:
Ciptakanlah keheningan dalam hatimu. Tanyakan kepada dirimu sejauh mana Anda percaya kepada Allah. Benarkah Anda berani membuka diri untuk menerima anugerah dan karuniaNya? Ataukah kita masih sering meremehkan karunia-karunia Tuhan dan lebih mengandalkan kemampuan diri sendiri?
ORATIO:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mengenalMu lebih jauh dan mengimaniMu dalam hidupku sehari-hari. Biarlah aku juga Kau mampukan untuk melihat karya agungMu dalam diri sesamaku. Amin.
MISSIO:
Aku akan belajar untuk menerima bahwa Tuhan juga bekerja dalam diri sesamaku siapa pun dia.
Tuhan memberkati!