RH MUTIARA IMAN Senin, 24 September 2012 (Ir. Linda Wahyudi)

RH MUTIARA IMAN
Senin, 24 September 2012
(Ir. Linda Wahyudi)

Mutiara Iman:
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya" [Lukas 8:16]

BACAAN PERTAMA - Amsal 3:27-34;
27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
28 Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu.
29 Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.
30 Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.
31 Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya,
32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
33 Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
34 Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.

MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 15:2-5;

BACAAN KEDUA - Lukas 8:16-18;
16 "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

MEDITATIO:
Menjadi seorang leader/pemimpin/tokoh/panutan tidak mudah, karena dia harus berani 'tampil' dan dilihat orang. Privacy mereka menjadi 'santapan' banyak orang, mereka akan dikritik, disoroti dan di'sirik'I oleh banyak orang, bahkan tak jarang difitnah dan dijatuhkan orang. Maka banyak orang tidak mau dan tidak suka menjadi seorang pemimpin/panutan, menjadi seorang yang mempunyai sikap yang jelas. Banyak orang lebih aman menjadi orang yang 'di belakang layar', menjadi seorang pengamat saja, karena mereka tidak harus menyatakan sikap, bisa ke kiri dan ke kanan, sesuai dengan arah angin kekuasaan dan keberuntungan. Mereka lebih senang tidak dilihat orang, bersembunyi di dalam tempayan atau di bawah tempat tidur, karena mereka 'memati'kan sinarnya sendiri dengan alasan yang sah dan halal 'takut dianggap sombong dan sok'.

Tetapi Tuhan menginginkan setiap anak-Nya dapat menjadi teladan/panutan bagi orang-orang di sekelilingnya. Tuhan menghendaki kita menjadi orang yang jujur dalam laku dan dalam sikap, berani memberikan terang, menyingkapkan semua keberadaan kita sebagai saksi bagi dunia ini. Bagaimana dengan kita?

CONTEMPLATIO:
Masuklah dalam keheningan tubuhmu, rasakanlah setiap bagiannya, dan sadarilah bahwa keberadaanmu sebagai cahaya, saksi hidup bagi dunia.
Syukurilah itu dan rasakan nikmatnya dalam helaan nafasmu, bahwa Anda seorang pemimpin, seorang saksi bagi kehidupanmu.

ORATIO:
Bapa yang baik, terima kasih untuk peneguhanMu yang mengingatkan jati diriku sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang saksi bagi dunia ini. Mampukanlah aku untuk menempatkan pelitaku pada kaki dian, agar dapat menerangi seluruh 'rumah' tempat aku berada, dan memberikan terangnya pada sesama kami. Amin.

MISSIO:
Aku berniat untuk lebih terbuka pada kehendak Allah, untuk menjadi pelita yang memberikan terang pada sesama di sekitarku. Sehingga aku mampu menjadi saksi dalam kehidupan sehari-hari melalui pikiran, perkataan dan perbuatanku.

Tuhan memberkati!