RH MUTIARA IMAN
Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Sabtu, 8 Desember 2012 (Mgr. A.M. Sutrisnaatmaka, MSF)
Mutiara Iman:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu"
[Lukas 1:38]
BACAAN PERTAMA - Kejadian 3:9-15,20;
9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 98:1-4;
BACAAN KEDUA - Efesus 1:3-6,11-12;
3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
11 Aku katakan "di dalam Kristus," karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan — kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya —
12 supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.
BACAAN INJIL - Lukas 1:26-38;
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
MEDITATIO:
Kekudusan Bunda Maria dinyatakan sejak kelahirannya. Ia dikandung tanpa noda. Pada perkembangan selanjutnya kekudusan itu makin jelas ketika malaikat mengunjungi Maria dan berkata: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah". Tingkah laku dan sikap Bunda Maria juga mencerminkan kekudusannya ketika ia dengan rendah hati menyatakan diri sebagai hamba Tuhan dan hanya kehendak Tuhanlah yang mesti terjadi pada dirinya.
Melalui baptisan Allah juga menguduskan aku menjadi anakNya. Namun rupanya tak mudah bagiku untuk mempertahankan dan menghidupi arti kekudusan itu secara konsekuen dalam hidup sehari-hari. Banyak rintangan dan godaan yang menantang melawan kekudusan yang sudah diterima itu. Di tengah dunia yang menawarkan pelbagai kenyamanan dan keenakan kadang terselip penggerogotan terhadap kekudusan, yaitu ketika manusia makin menjauh dari Allah. Pada intinya kekudusan tak lain adalah kedekatan manusia dengan Allah dengan segala konsekuensinya. Manusia mau melaksanakan kehendakNya, sama seperti Bunda Maria menjadi hamba Tuhan.
CONTEMPLATIO:
Khususkan waktu untuk hening selama beberapa menit. Rasakan kehadiran Allah yang membawa kekudusan dalam hidupku. Kedekatan dengan Allah menjadikan aku bisa melawan dan mengalahkan godaan dosa dan roh jahat yang mencari mangsa.
Kebersamaan dengan Allah menjadi jaminan untuk mengembangkan kekudusan dalam hidupku.
ORATIO:
Tuhan Yang Mahakudus, hadirlah selalu dalam hidupku. Jadikanlah hidupku sarana untuk melaksanakan kehendakMU agar semakin banyak orang juga menjauhi kejahatan sehingga keadaan dunia menjadi semakin tenteram dan damai. Amin.
MISSIO:
Apabila terjadi godaan yang merongrong kesatuanku dengan Allah, aku akan berusaha untuk ingat pada Bunda Maria yang menjadi perantara pada Yesus, Putera Allah.
Tuhan memberkati!