RH MUTIARA IMAN
Hari Raya Kabar Sukacita
Senin, 8 April 2013
(ypn)
Mutiara Iman:
"...jadilah padaku menurut perkataanMu itu."
[Lukas 1:38]
BACAAN PERTAMA - Yesaya 7:10-14; 8:10;
7:10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:
7:11 "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."
7:12 Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN."
7:13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud!
Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu
pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
8:10 Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!
MAZMUR TANGGAPAN - Mazmur 40:7-11;
BACAAN KEDUA - Ibrani 10:4-10;
4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki — tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku — .
6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya"
— meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat — .
9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
BACAAN INJIL - Lukas 1:26-38;
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
MEDITATIO:
Dalam hidup keseharian, kita cenderung untuk ingin tetap tinggal dalam tempat atau lingkungan yang serba aman, nyaman dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang membuat hidup terasa mudah. Kita maunya menghindari tantangan, tanggung jawab, apalagi resiko tertentu yang dapat membuat hidup tidak tenang lagi.
Injil mengisahkan percakapan antara Maria dengan Malaikat Gabriel perihal rencana keselamatan Allah yang mau melibatkan Maria di dalamnya. Percakapan antar keduanya bukanlah sebuah percakapan yang mudah dan serba lancar. Maria memerlukan beberapa informasi tambahan sebelum membuat sebuah keputusan.
Namun akhirnya Maria bersedia terlibat dalam rencana besar itu. Sebagai seorang yang beriman, Maria mau dan siap terhadap segala resiko, apa pun yang akan terjadi di masa depan.
Marilah kita, seperti Bunda Maria, menjadi orang-orang yang berani mau ambil bagian secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi banyak orang. Misalnya, ikut kegiatan kerja bakti di lingkungan atau kegiatan pelayanan di gereja.
CONTEMPLATIO:
Pejamkan mata beberapa menit. Bayangkanlah diri Anda sebagai "malaikat Gabriel" yang sedang bercakap-cakap dengan Maria perihal berita dari Allah tersebut.
ORATIO:
Tuhan Yesus, bundaMu sungguh insan yang luar biasa. Semoga aku makin mampu meneladan beliau. Salam Maria 3X. Amin.
MISSIO:
Pada hari ini, aku akan ambil bagian dalam pelayanan demi kebaikan bersama/orang-orang yang ada di sekitarku terutama yang membutuhkan perhatian.
Tuhan Yesus memberkati!